Halaman

Menembus Pangsa Expor Ikan Kerapu

Ikan kerapu merupakan ikan air laut yang belakangan ini dihargai cukup tinggi khususnya untuk konsumsi restoran-restoran besar di dalam maupun di luar negeri. . Ikan kerapu biasa diekspor dalam keadaan hidup ke beberapa negara seperti Singapura, Jepang, Hongkong, Taiwan, Malaysia dan Amerika Serikat. Harga ikan kerapu di tingkat nelayan saat ini Rp 70.000 per kg hidup, bahkan untuk spesies tertentu yang lebih langka bisa dihargai jauh lebih mahal.
Peluang untuk investasi budidaya ikan kerapu dengan sistem media tambak maupun sistem karamba terapung untuk daerah Batam dan sekitarnya cukup menjanjikan. Kedekatan dengan konsumen di tujuan ekspor utama seperti Singapura maupun pasar domestik di Batam merupakan keuntungan tersendiri bagi pengembangan perikanan kerapu.

Tidak semua wilayah pantai cocok untuk budi daya kerapu, oleh karena itu penentuan lokasi harus memperhitungkan beberapa faktor penting antara  lain :
a. Terlindung dari gelombang besar dan badai, sebab ikan mudah menjadi stres dan   menurunkan selera makan apabila terus menerus dihantam gelombang,
b. Terlindung dari ancaman predator yaitu hewan buas laut (ikan butal dan ikan besar lainnya) dan burung laut,
c. Terlindung dari ancaman pencemaran buangan limbah industri, limbah pertanian dan   limbah rumah tangga,
d. Terlindung dari hilir mudik lalu lintas kapal karena selain akan menimbulkan riak-riak gelombang juga buangan kapal (minyak solar dll) akan mencemari area pemeliharaan.

Penentuan kelayakan lokasi untuk pemeliharaan ikan kerapu dengan sistem karamba jaring apung menggunakan tabel bobot angka berdasarkan pengamatan atas parameter-parameter kunci. Lokasi dinyatakan baik apabila nilai 80 - 100, layak untuk kisaran 70 - 79, masih layak asalkan parameter yang tidak memenuhi syarat diperbaiki dengan pendekatan teknologi, dan kategori terakhir bernilai lebih kecil 60 untuk tidak dapat dipertimbangkan.

Tabel 2. Areal Berpotensi untuk Budidaya Kerapu Sistem Karamba Jala Apung di Perairan Indonesia
(Potential Region for Grouper Cultivation with Floating Net Karamba System)

Province Region Area (hectare)
Aceh Weh Island, Sabang, Lnok Sudu Gulf, Simeulu Island 200
West Sumatera Ma Siperut, Sikapa, Siobar, Sipora Island, Sikkap Burial Island, Tarusan, Painan 100
Riau Batam Island, Bintan Island 350
Jambi Nipah Panjang, Kg Laut, Kuala Tungkal 50
South Sumatera Bangka 200
Lampung Hurun Gulf, Lampung Gulf 800
West Java Banten Gulf 400
East Java Gili Genteng Gulf, Grajakan, Banyuwangi, Perigi, Sendang Biru 300
Bali Pejarakan 50
West Nusa Tenggara Ekas Gulf, Waru Kelapa Gulf, Tanjung Sabodo, Saleh Sumbawa Gulf 440
North Sulawesi Sangihe Island 200
South Sulawesi Ujung Pandang, Pinrang, Slayar 200
East Kalimantan Tarahan, Berau, Bontang, Sengkuriang, Adang Gulf 110
Maluku Ambon 200

Adapted from : Tiensungusmee et al, 1989 (in P. Sunyoto, 2000)



















































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.